(Sambungan terdahulu)
Observasi (Observing)
Observasi ini digunakan untuk merekam informasi dampak dari pelaksanaan tindakan baik dengan atau tanpa alat bantu meliputi data kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Instrumen yang digunakan harus banyak sehingga diperoleh gambaran yang lengkap mengenai perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas.
Untuk itu, pengambilan data dapat dilakukan dengan cara :
1. Observasi atau pengamatan (non tes) misalnya bagaimana anak
mempersiapkan alat dan bahan, bagaimana anak menggunakan alat,
bagaimana sikap anak ketika mengerjakan tugas.
2. Wawancara (non tes), misalnya terhadap 3 anak yang unik, 3 anak yang
pintar, 3 anak yang tidak bisa (bodoh), 3 anak yang mempunyai antusias
tinggi, 3 anak yang enggan mengikuti proses.
3. Angket (non tes), misalnya sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa secara tertulis yang berguna untuk mengungkap tanggapan balik siswa
dan dampak dari aktivitas tindakan selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Jurnal (non tes) misalnya catatan harian siswa tentang dia, cara guru
mengajar, interaksi kawan, dilaksanakan 5 menit sebelum selesai pelajaran,
sebagai kontrol anak terhadap PBM. Jurnal guru, termasuk perasaan
senang bisa diceritakan.
5. Dokumentasi (non tes) termasuk gambar atau photo PBM.
6. Nilai ulangan (tes), penilaian hasil tugas yang dilakukan guru lain yang
sejenis.
Patut dicatat juga, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan data :
1. jenis data yang dihimpun memang diperlukan dalam rangka implementasi
tindakan perbaikan
2. indikator-indikator yang ditetapkan harus tergambarkan pada perilaku siswa
dan guru secara terukur
3. kesesuaian prosedur pengambilan data
4. pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi
Refleksi (reflecting)
Refleksi ini sangat penting digunakan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara misalnya berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang. Aspek-aspek yang perlu dibicarakan misalnya mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara bermakna. Ini satu siklus. Jika menurut peneliti siklus pertama ini belum mencapai tujuan maka akan dilanjutkan dengan siklus kedua dst. Tujuannya adalah supaya ada perbaikan. Contohnya target yang telah ditetapkan adalah anak mendapatkan nilai 70, ternyata hasil pada siklus I anak baru mencapai nilai 69, berarti perlu tindakan perbaikan (replanning) pada siklus II.
0 comments:
Post a Comment