BINCAU

BINCAU

Oleh : Subanindro, S.Pd.*

Terasa indah jika kita menikmati hidup ini dengan rel yang sudah ditentukan sang Pencipta. Hidup ini terasa ada manfaatnya. Capek seharian kita kerja ada nilainya. Nilai pahala yang besar jika kita ikhlas melaksanakannya. Antri BBM dengan teratur adalah ladang pahala.Jika ada saudara kita yang melangsir maka kita tetap antri BBM. Dengan niatan memulihkan keadaan. Jangan sampai antrian terus menunggu giliran mendapatkan BBM. Jangan sampai kita termasuk orang yang berkontribusi membuat panik masyarakat. Jangan samapi saudaraku. Ditengah banyak rakyat kecil yang memanfaatkan aji mumpungisme lantaran banyak yang tidak mau antri BBM, kita dengan sabar sesuai aturan yang berlaku dimasyarakat. Ditengah saudara kita ada yang membuat tangki tambahan agar berisi BBM banyak saat antrian, kita tidak seperti itu. Sikap kita diatas tentu dilatar belakangi karena keadaan keilmuan kita. Bahwa kita tidak boleh memanfaatkan keadaan begini terus menerus. Karena akibatnya juga bermuara kepada kita sendiri. Membuat situasi yang tidak kondusif.

Inilah saudaraku sejarah yang harus dilalui. Saya menulis ini lantaran ke Bincau. Dengan harapan dapat menjemput isteri. Sambil mencicil untuk mengetik sedikit demi sedikit. Dengan keyakinan bahwa tulisan ini akan dibaca sebagi inspirasi kawan-kawan dikemudian hari. Teruskan wahai saudaraku. Salam dari saudaramu.

*Guru SDNIBI Kota Banjarabru

Email : informasi000@yahoo.co.id