Pendekatan Personal, Selalu Ada Da’wah

Dimanapun kita berada sudah selayaknya untuk berda’wah (menyeru). Mengapa kita harus berda’wah? Karena, berda’wah adalah perintah agama Islam. Setiap orang yang mengaku beragama Islam harus memenuhi seruan ini.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS Ali Imran [3] : 104).
Di lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat dimana kita sering berinteraksi dengan sesama insan adalah tempat yang strategis untuk berda’wah. Kita melihat disana ada warna warni kehidupan. Karakter manusia satu sama lain sangat berbeda. Bahkan perbedaannya sangat mencolok. Disana ada suasana kerukunan di satu sisi. Disana juga ada pertengkaran dan perselisihan. Disitulah kita diuji oleh Allah, mampukah kita menciptakan suasana da’wah disana. Dalam posisi sulit apapun kita mesti dituntut untuk berda’wah. Dari titik inilah kemudian kita merasakan pentingnya kita membahas masalah pendekatan personal. Pendekatan personal seperti apa yang paling tepat di situasi yang penuh tantangan, hambatan, rintangan, persoalan dan embargo, bahkan adanya aniaya/penyiksaan sekalipun seperti umat-umat terdahulu.